Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar (HMJ Matematika FMIPA UNM), menggelar kajian kontemporer yang kedua kalinya secara daring melalui Zoom dengan mengusung tema 'Kesiapan Jurusan Matematika FMIPA UNM Dalam Menghadapi Wacana Kuliah Luring ', Minggu (23/05).
Kajian kontemporer ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai persiapan perkuliahan luring jurusan Matematika FMIPA UNM pada semester ganjil nantinya di bulan Agustus 2021 dengan berbagai proses.
Pemateri dalam kajian ini ialah Nasrullah selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNM periode 2021-2025.
Kajian ini berlangsung dengan membahas situasi yang dikabarkan masih maraknya pandemi Covid-19 dikarenakan beberapa negara tetangga masih memiliki kasus penanganan Covid-19 yang tercatat relatif meningkat. Hal ini juga diakibatkan karena kelalaian manusia yang masih menganggap remeh protokol kesehatan dan hanya mengandalkan kekebalan tubuhnya.
Terkait wacana perkuliahan luring, kesiapan jurusan Matematika secara umum itu tidak akan menyimpang dari ketetapan Universitas Negeri Makassar yang berpacu pada ketetapan instruksi pemerintah.
Lebih lanjut, pemateri yang merupakan dosen Jurusan Matematika FMIPA UNM ini juga memaparkan beberapa poin terkait kebijakan pemerintah untuk penyelenggaraan pembelajaran di Perguruan Tinggi, kewajiban Perguruan Tinggi yang harus dipenuhi untuk perkuliahan luring nantinya serta kesiapan Universitas Negeri Makassar.
Adapun kesiapan Universitas Negeri Makassar, diantaranya:
- Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 UNM
- SYAM-OK
- Sarana & Prasarana Protokol Kesehatan
- Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Akademik
- Dll.
Pemateri dalam kajian ini juga memaparkan bahwa keputusan perkuliahan luring ataupun daring, masih menunggu kepastian dari kebijakan pemerintah. Entah bagaimana keputusan pemerintah, yang menjadi harapan dari Nasrullah adalah bahwa mahasiswa harus senantiasa mengasah kemampuan mereka.
"Luring ataupun daring, kami dari pimpinan jurusan Matematika menunggu kebijakan pemerintah. Jikalau nanti keputusannya masih daring, kita tidak boleh memangku kondisi atau situasi saat ini. Kalian harus mampu meningkatkan kompetensi yang anda miliki dengan cara mengasah, yaitu salah satunya dengan mengikuti kompetisi (tantangan)," paparnya.
Selanjutnya, apabila keputusan kebijakan pemerintah adalah dengan memperbolehkan diadakannya perkuliahan secara luring, maka perlu hal ini dilakukan dengan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.
Selain itu, pemateri menekankan bahwa peduli Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan pada diri sendiri tidaklah cukup, tapi kita harus peduli dengan sekitar kita, lingkungan sekitar kita juga perlu mematuhi protokol kesehatan itu sendiri untuk menekan penularan Covid-19.
"Covid-19 tidak hanya menular tetapi mematikan," tegas beliau sebagai bentuk pengingat untuk membuka kesadaran pentingnya protokol kesehatan.
Akhirnya sebagai penutup, Nasrullah juga memberikan pesan motivasi untuk membangun semangat belajar mahasiswa meski dalam keadaan masih terombang-ambing dengan wacana kuliah luring semester selanjutnya.
"Mahasiswa harus mampu berkreasi dan mandiri dalam mengkaji lebih banyak permasalahan untuk kemudian mendalaminya dengan lebih luas, " pesannya (*).
0 comments