Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melakukan kolaborasi dengan meluncurkan program Pejuang Muda untuk mahasiswa. Pejuang Muda adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pejuang Muda merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk membuat perubahan nyata di masyarakat. Program yang setara dengan 20 SKS ini akan membimbing mahasiswa untuk menemukan tantangan sosial di Indonesia, memformulasikan dan memberikan solusi terbaik yang memberikan dampak dalam bidang pengembangan program bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lansia, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan serta fasilitas untuk kepentingan umum.
Adapun ruang lingkup kerja mahasiswa dalam Pejuang Muda sebagai berikut :
- Mahasiswa turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan.
- Mahasiswa akan berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial untuk mendukung program-programnya.
- Bersama Kementerian Sosial, mahasiswa akan merancang dan mengeksekusi program sosial yang relevan untuk daerah tersebut.
- Mahasiswa juga akan merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan.
Salah satu mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNM, Muh. Mahfud berhasil lolos dan mengikuti program Pejuang Muda tersebut. Ia ditempatkan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Kegiatan itupun dimulai sejak tanggal 28 Oktober 2021 hingga 20 Desember 2021.
Muh. Mahfud selaku mahasiswa pejuang muda memberikan tanggapannya mengenai program yang baru saja diikutinya tersebut. Menurutnya, kegiatan ini begitu bermanfaat karena di dalamnya mahasiswa akan mencoba mengatasi permasalahan kemiskinan dan ada langkah dimana warga dapat memperoleh bantuan ketika melewati fase verifikasi dan validasi.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan yang salah satu Programnya verifikasi dan validasi warga yang benar-benar layak untuk menerima bantuan selain itu program pemberdayaan ekonomi mandiri masyarakat kurang mampu," pungkas mahasiswa program studi pendidikan matematika bilingual itu.
Di sisi lain, Mahfud juga mengungkapkan harapannya agar program ini terus berjalan dan dengan adanya pejuang muda ini, mahasiswa diharapkan dapat turut andil dalam mengatasi problematika yang dihadapi masyarakat daerah dan terutama untuk mahasiswa matematika itu sendiri.
"Harapannya program ini tetap ada di tahun berikutnya agar lebih banyak mahasiswa yang dapat memberikan manfaat ke masyarakat dengan terjun langsung ke daerah terkhusus mahasiswa matematika karena tahun ini cuman saya sendiri dari matematika," tuturnya.
Melalui program yang telah dicanangkan oleh pemerintah tersebut, maka mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga pengalaman nyata dalam program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.(*)
0 comments