Minggu, 22 Agustus 2021

HMJ Matematika FMIPA UNM Gelar Webinar Nasional GEOMETRI 2021

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kegiatan Webinar Nasional sebagai salah satu rangkaian kegiatan pada kompetisi tahunan Genius on Mathematics in Real Application (GEOMETRI) 2021.

Kegiatan ini mengusung tema "Membangun Kualitas Pendidikan Melalui Inovasi Pembelajaran dan Penerapan Matematika di Era Teknologi" dan dilaksanakan secara daring, Sabtu (21/08)

Dalam webinar ini terdapat 3 topik materi berbeda  yaitu Pembelajaran Luring Versus Daring di Masa Pandemi Covid-19 dalam Tinjauan Pemodelan Matematika; Menuntut Pendidikan, Mengabdi pada Negeri; dan Peran Matematika dalam Membentuk Generasi Unggul. Setiap topik tersebut dibawakan oleh pemateri yang berbeda.

Sesi pertama dengan topik Pembelajaran Luring Versus Daring di Masa Pandemi Covid-19 dalam Tinjauan Pemodelan Matematika dibawakan oleh Guru Besar Matematika FMIPA UNM, Prof. Syafruddin Side. 

Dalam kesempatan itu, beliau memaparkan data dan mengatakan bahwa data di Makassar bisa menjadi salah satu acuan untuk melihat perkembangan Covid-19 di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Selatan bisa menjadi salah satu acuan perkembangan Covid-19 di Indonesia. 

"Dari data yang ada, Sulawesi Selatan bisa menjadi salah satu acuan untuk melihat perkembangan Covid-19 di Indonesia dan Makassar bisa menjadi acuan perkembangan Covid-19 di Sulawesi Selatan karena data yang ada memperlihatkan bahwa data perkembangan Covid-19 ketiganya itu hampir sama," jelasnya. 

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa pemodelan matematika yang sesuai dengan kenyataan saat ini ialah model SEIRS.

"Jika dilihat kondisi sekarang ini, model yang pas untuk Covid-19 ialah SEIRS karena seorang pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 masih bisa kembali terkonfirmasi terpapar Covid-19 dan jika sudah melakukan vaksin, belum ada jaminan bahwa tidak akan terkonfirmasi terpapar Covid-19," pungkasnya.

Kemudian memasuki sesi kedua dengan topik Menuntut Pendidikan, Mengabdi pada Negeri, dibawakan oleh Dosen Pendidikan Matematika Universitas Mataram, Ratih Ayu Apsari. Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan cara menemukan jalan untuk belajar.


"Dengan ilmu, dengan kesempatan mengenyam pendidikan, seberapa banyak kebaikan yang bisa kita bagikan. Dengan niat untuk mengamalkan apa yang kita miliki, coba memberikan apa yang kita harapkan, dan membagi apa yang kita miliki, tidak masalah besar/kecilnya, maka kita akan menemukan alasan untuk belajar," tuturnya. 

Pemateri juga mengatakan bahwa ilmu bisa menjadi sesuatu yang berbahaya jika tidak digunakan untuk kepentingan yang baik. 

"Ilmu tanpa kebajikan hanya akan melukai banyak orang karena ilmu bisa menjadi sesuatu yang berbahaya jika tidak digunakan untuk hal-hal yang baik. Sehingga, ilmu harus diimbangi dengan nilai-nilai kebajikan karena sebaik-baiknya ilmu adalah yang diamalkan, setinggi-tingginya pendidikan adalah yang bermanfaat bagi kebaikan," lanjut Founder Taman Cerdas Ganesha itu.

Terakhir, Angga Yuda Pratama selaku pemateri terakhir dalam Webinar Nasional GEOMETRI 2021 melanjutkan pemaparan materi dengan topik Peran Matematika dalam Membentuk Generasi Unggul.

Pemateri menuturkan bahwa di era Revolusi Industri, tenaga kerja mulai tergantikan dengan robot dan lapangan kerja teracak-acak. 

"Di era Revolusi Industri 3.0, tenaga kerja mulai digantikan dengan robot. Kemudian di era Revolusi Industri 4.0, muncullah internet of thing dimana semuanya hampir terjangkau dengan internet," ungkap konten kreator edukatif tersebut.

Lanjut, Ia juga mengatakan bahwa hanya ada satu pekerjaan yang tidak bisa digantikan robot dan Ia juga menyebutkan beberapa skill yang diprediksi paling dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0. 

"Ada 1 pekerjaan yang tidak akan hilang dan digantikan robot yaitu seorang guru. Untuk era Revolusi Industri 4.0, dibutuhkan beberapa skill, yaitu Berpikir Analitis dan Inovatif; Active Learning dan Learning Strategies; Kreativitas; Desain Teknologi dan Programming; Berpikir Kritis dan Analitis; Pemecahan Masalah Kompleks; Analisis Sistem dan Evaluasi; Kepemimpinan dan Pengaruh Sosial; Penalaran, Pemecahan Masalah, dan Ideation; serta Kecerdasan Emosional," paparnya.
Buka Komentar

0 comments